Ini ilustrasi kecil jika BBM naik, beban kenaikan harga tidak sebanding dengan BLT yang diterima oleh rakyat yang tergolong miskin.
Misalkan satu keluarga yang terdiri dari 2 orang tua dan 3 orang anak yang bersekolah di sekolah negeri, perolehan BLT Rp. 150.000,-. Akibat efek domino kenaikan BBM sekarang saja sudah terjadi kenaikan harga yag tidak bisa dikontrol oleh Pemerintah.
Pengeluaran yang sudah dan bakal naik adalah sebagai berikut :
- Harga beras naik per kilogram Rp.1000 x 45 kg= Rp.45.000
- Cabe naik/kg x 2 kg per bulan Rp. 2.000
- Sayur mayur dan kebutuhan dapur lainnya Rp.50.000
- Gula naik/kg Rp.1000, x 2 kg perbulan Rp. 2.000
- Gas elpiji 3 kgn naik 2\Rp.2000 x 4 tabung /bln Rp. 8.000
- Ongkos Angkutan anak sekolah 3 x 25hrxRp.1000 Rp. 75.000
- Ongkos Angkutan orang tua bekerja 25h xRp.1000 Rp. 25.000
- Belum alat-alat sekolah dan lainnya
----------------------------------------------------------------------------
Jumlah kenaikan Rp.207.000.
Diterima dari Pemerintah dalam bentuk BLT Rp. 150.0000, masih kurang Rp.57.000,- .
Ini baru dihitung kebutuhan dasa sehari-hari saja, belum lagi rencana pemerintah akan menaikkan tarif dasar listrik dalam waktu dekan.
Jadi tidak alasan pemerintah untuk menaikkan harga bbm, jika pemerintah masih peka mendengar suara rakyat atau memang pemerintah dan DPR sudah pekak.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah memberikan komentar terbaik Anda untuk kami..